Saturday, July 14, 2012

JKT48 Novel


NOVEL INI BUKAN KARYA JKT48.org, link ke fanpage penulis ada di bawah :)
Bagi yang suka baca novel, silahkan baca novel fanmade tentang JKT48 ini :) Berikut ini sinopsis dari ceritanya:


JKT48 novel menceritakan impian para gadis yang penuh semangat dalam
mengejar impiannya untuk menjadi grup idol yang bisa dibanggakan,
dikagumi dan yang pasti bisa menghibur seluruh orang bila melihatnya.
Semua berawal dari kedatangan member AKB48, idol group yang berasal
dari negri sakura yang bisa dibilang sangat terkenal, yaitu Takahashi
Minami. Setelah mendengar maksud kedatangan Takamina ke Indonesia,
Ve(16th) yang duduk dikelas tiga SMA ini membulatkan niatnya untuk
ikut berpartisipasi mengikuti audisi yang sudah diresmikan oleh
Takamina untuk membuat ‘Saudara’ pertama idol group yang berada di
luar Jepang.
Orang yang pertama kali Ve ajak untuk ikut berpartisipasi dalam audisi
adalah teman dekatnya sendiri yang bernama Melody. Namun, Melody
menolaknya karena saat itu Melody benar benar kaku dengan yang namanya
‘Dance’. Ve tidak berhenti sampai disitu, ve mencoba menawarkan pada
Dhike yang juga teman sekelasnya disekolah. Sebelumnya Dhike sempat
bimbang atas tawaran Ve tersebut. Namun, Dhike ingin sekali
membanggakan kedua orang tuanya dengan kesuksesan yang di raih
sendirinya dan akhirnya Dhike mau mencobanya.
Kabar mengenai audisi sudah semakin luas, tidak disangka sangka,
Nabilah(13th) yang merupakan sahabat Dhike ikut serta dalam audisi
tanpa sepengetahuan Dhike. Walau bakatnya masih dibilang kurang, namun
itu cukup tertutupi oleh semangatnya yang berapi api. Kehidupan masa
lalu Nabilah yang bisa dibilang menyedikan membuatnya brutal akan
kelulusannya dalam audisi. Berbagai cara ia lakukan seperti latihan
yang sangat keras tanpa henti hingga membuatnya melukai tubuhnya
sendiri. Semua Nabilah lakukan hanya untuk mendengar kata penyesalan
dari Ayahnya akan perlakuan yang diterimanya. Dhike tidak tega melihat
Nabilah yang seperti itu.
”Sampai sejauh itulah kamu ingin melakukannya?” ucap Dhike.
”Ya…inilah keputusanku. Aku ingin mendengar kata ‘menyesal’ yang
keluar dari mulut Ayahku kerena telah menyia nyiakan diriku.” Jawab
Nabilah.
”Tapi, aku rasa kamu hanya menyakiti dirimu sendiri. Pikirkan hari
esok. Kalau kamu seperti ini terus kamu tidak akan bisa mendengar kata
menyesal dari mulut Ayahmu.” balas Dhike.
”Entahlah, jika aku tidak seperti ini. Aku tidak akan bisa… Tidak
akan bisa… Walau tubuhku ini hancur, aku akan tetap melakukannya.”

No comments:

Post a Comment